Sunday, September 30, 2012

Again and Again

lagi lagi menghampiri....
tak suka..... sungguh.
lelah.
tak sanggup

Tidak sama sekali terbersit di pikiran
semua akan beruntut seperti saat ini
bagai tamparan keras. Amat keras.
Tak tau harus bagaimana
semuanya tercampur
amarah sedih pedih kesal patah. Mix.

dan kemarin serta hari ini tamparan itu kembali
menampar lagi. semakin keras. semakin sakit.
seolah membangunkan aku dari tidur panjang
menyadarkan aku bahwa aku tak bisa hanya berdiam
Harus bergerak


Satu hal yang pasti
semua yang terjadi pastilah beralasan
dan kesedihan kekesalan kemarin akan mendapatkan keindahannya
dan semuanya akan indah kembali pada waktunya :)



"Leaving or staying is the hardest thing to be chosen and done. All of them have the consequnces itself."

Tertanda,
Niar

Saturday, September 15, 2012

Believe!

Exam.

This is not about the result I think, but it's about the step that you've done to get the answer by yourself.
Believe that you can do it by yourself.
The days before exam, you had studied by doing the exercises. You had prayed to God. You had asked your friends about lesson that you didn't understand.
You had done all thingsssss.

What do you need more?
A help from friends?
Please, don't believe your friends. Believe yourself. Believe. Believe.

You'll feel a different thing.
You'll proud with yourself, with the result if it's done by yourself.
I've felt it.
And it was really really different when I got a good or bad result from my efforts.


Ini bukan bermaksud menggurui, hanya saja saya ingin mindset kita diubah.
Mungkin yang biasanya 'minta bantuan' temen, coba deh diubah dikit-dikit.
Itu asik loh. Kita dicoba buat percaya dan yakin sama diri kita sendiri kalo kita itu bisa sebenernya.
Banyak yang bilang sok pinter lah ini lah itu lah. yaudah lah.

Sebaliknya, jangan juga 'menawarkan memberi bantuan' pada temen.
Dengan begitu, kita membantu temen kita untuk percaya dan yakin sama dirinya.
Banyak yang bilang pelit lah kopet lah medit lah. yaudah lah.

Kenapa sih gue jawabnya 'yaudah lah' doang?
Gue pikir emang udah pasti kata-kata itu bakal bertebaran. nerimo aja.

Bukan bermaksud sombong atau apalah, gue udah amat sangat kebal dengan kata 'pelit' setiap kali ada exam. Jadi udah gak mau ambil pusing.
Gak munafik juga buat apa yang gue bahas tadi. Gue juga pernah kok 'meminta bantuan' temen ketika kepepet pas exam.
Tapi gue mendapatkan beberapa fakta menyakitkan......
1. Hasil bagus. oke, seneng. Tapi kaya ada someone yang nampar gue sambil bilang, "anda bangga dengan hasil itu?"
2. Hasil jelek. oke, potek-potek. Kerasa kan sakitnya udah capek-capek nyontek eh taunya salah -_________- itu jauh lebih nampar:/

Itu fakta kecilnya.
Apa selanjutnya?
Ketika gue dapet hasil bagus dengan campur tangan orang lain, gue gak bisa sepenuhnya cerita bagaimana kronologis examnya ke Ibu.
Apa yang terjadi? Ibu refleks menanyakan 'sendiri kan?' dih modarlah gue-___-

Dari situ.... gue ngerasa.
Gue emang gak bakat. Apalagi setiap gue 'meminta bantuan' temen, jawabannya selalu zonk.
mending jawab salah dengan tangtingtung sendiri-____-
Itu pengalaman kelas 11 kemaren.

Di kelas 12 ini, gue pengen balik lagi ke gue yang dulu.
Image 'pelit' akan gue munculin lagi.
Gak bermaksud sombong, sok pinter atau apalah itu. Gue cuma gak mau ngerasa apa yang gue rasa pas kelas 11 kemaren.
Bedanya, gue mungkin akan sedikit 'welcome' dibanding gue SD atau SMP.


1 yang gue rasa. Percaya dan yakin sama diri sendiri itu punya satu kekuatan tersendiri.
Dan dari situ akan muncul kebahagiaan yang tak ternilai :')