Hai, kenangan
Apa kabarmu?
Hmm apakah kau masih ingat akan ku?
Ah polosnya ku menanyakan itu
Rasanya tak pantas ku berucap layak tadi
Bukanlah sebuah prosa lama yang kutulis ini
Hanya segelintir rindu akan memoriku
Oh tidak, ternyata memori kita
Ya memori kita, bagiku
Ini bukan sebuah keraguan melainkan ketidaksanggupan
Rasa bersalah itu selalu membekas
Yang kemudian tumbuh layaknya saat ini
Keberanianku hanya sebatas jarak kedua mata ini
Mengerti kan kau maksudku?
Hai,
Kurasa cukup tulisan ini tuk mewakili
Aku tak tahu harus berkata apa lagi
Biarkan saja aku melanjutkan mengucapmu dalam setiap doaku
Aku yakin Tuhan punya rencana terbaik
Dan aku yakin Dia akan mempertemukan kita :)
Untukmu, kenanganku...
Tertanda,
Aku yang selalu mengagumimu sejak dulu *caelaaaaah
No comments:
Post a Comment