Lagi ngerjain tugas dan tetiba keinget tentang sesuatu
Sebuah memori di masa itu
Iya, saat baru mulai mengenalnya dan perlahan-lahan
mengerti.
Rasa yang memang akan selalu abadi namun pihak tertujunya
yang tak akan abadi. Tak akan pernah. Perjalanan membuatnya tak abadi.
Basi? iya, sudah dapat dipastikan. Cuma entah gimana ingin
menuangkannya di sini. Sepintas.
Ngga banyak cerita dari gue, hanya sesekali bahkan hampir
sering mendapat keluh kesah terkait ini dari orang sekeliling.
Ngga pernah bosen. Gue rasa itu cukup mengasikkan untuk
didenger. Sama kaya cerita2 tema lain di mana kita bisa ambil banyak pelajaran
dari situ. Terutama terkait pendewasaan diri.
Dimulai dari mengenal terus dilanjut “membaca” dengan
berusaha mengerti. Bukan sebuah perjalanan singkat, perlu waktu, perlu kisah,
perlu pengalaman. Maka dari itu sampai saat ini masih dalam tahap perjalanannya.
Pesan:
Keinget pernah ngobrol sama temen ngomongin ‘move on’, terus
sekarang keinget dan semakin jadi bahan koreksi sendiri………….…….. “Mungkin ia
diartikan luas sebagai konteks melupakan. Namun, rasanya ketika dikaitkan
dengan hati dan perasaan seseorang, ia bukan lah ia. Jangan melupakan,
belajarlah darinya. Jadikan sebuah proses pendewasaan diri. Biarkan ia tetap
ada namun jangan biarkan kamu terpuruk padanya. Buka hatimu untuk yang lain,
namun jangan pernah sesekali membandingkannya. No one is perfect. Ketika kamu
mencoba untuk bangkit, di saat itu lah kamu sedang membangun dirimu.” ***lagi
ngomong sama kaca*** #bukanedisigalau